Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata: "Dalam kitab Ihyâ' Ulûmiddîn terdapat sejumlah (besar) hadits-hadits yang batil (palsu) dan banyak kebaikannya kalau saja kitab itu tidak memuat adab, ritual dan kezuhudan (model) orang-orang (yang mengaku) ahli hikmah dan ahli Tasawwuf yang menyimpang, kita memohon kepada Allâh Subhanahu wa Ta Pengantar Kajian Ihya. Kitab Ihya 'Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali merupakan khazanah tasawuf yang dikenal secara luas di kalangan umat Islam. Selain karena pribadinya yang menonjol dan disebut-sebut sebagai mujaddid (pembaharu dalam agama), juga karena uraian dalam Ihya dekat dengan alam dan kehidupan Muslim, seperti persoalan ritual, akhlak, ia dikatagorikan sebagai kitab nalar sang sufi. Tapi ihya ulum ad-Din bukan hanya itu saja, ia merupakan eksklopedia islam terbesar. Bahkan sebagian pakar mengaggap ihya adalah kitab yang membelah islam dari peradapan metrealisme yang menakutkan, sedangkan bagi pakar fikih ihya merupakan kitab usul yang disampaikan dengang gaya nasehat5 Betapa
Kitab Ihya' Ulumuddin yang dilihat dari pe rspektif pemikiran Islam. Kajian kitab ini menjadi kitab wajib yang dipelajari bagi kalangan tasawuf dan ahlu sunnah wal jama'ah.
Apabila Imam al-Ghazali tidak menemukan hadis-hadis itu dapat dipercaya, ia tidak akan memasukkannya dalam kitabnya. Edisi bahasa Indonesia ini diterjemahkan dari edisi bahasa Inggris, Imam Ihya Ulumuddin atau Al-Ihya merupakan kitab yang membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs) yang membahas perihal penyakit hati, pengobatannya, dan mendidik hati. Kitab ini merupakan karya yang paling terkenal dari Imam Al-Ghazali. Dr. Arrazy Hasyim, MA 10 Mei 2019 26431. Kitab Iḥya Ulūmiddin termasuk kitab terakhir dikarang oleh Hujjat al-Islam al-Ghazali (selanjutnya disebut al-Ghazali). Sesuai dengan arti dari judulnya, kitab Iḥya ditulis dengan tujuan menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama dianggapnya sudah terkubur. Ihya' Ulumuddin disusun setelah Al Ghazali berkecimpung dalam ilmu fiqh, teologi, filsafat, mantiq, retorika dan lain-lain, tetapi bagi Al Ghazali semuanya itu tidak memberikan kepuasan batin.
Sisi Ilmiah Masjidil Aqsha; Tempat al-Ghazali Menulis Ihya Ulumuddin; Rekam Jejak Mahfud MD Sebelum Jadi Cawapres; Mahfud MD Ternyata Pernah "Dipaksa" Menhan hingga Jadi Menko Polhukam; Bal'am bin Baura dan Tesis Kemunduran Integritas Ulama
6j5Dy.
  • c0o6u46ngj.pages.dev/793
  • c0o6u46ngj.pages.dev/359
  • c0o6u46ngj.pages.dev/129
  • c0o6u46ngj.pages.dev/343
  • c0o6u46ngj.pages.dev/788
  • c0o6u46ngj.pages.dev/161
  • c0o6u46ngj.pages.dev/775
  • c0o6u46ngj.pages.dev/547
  • c0o6u46ngj.pages.dev/490
  • c0o6u46ngj.pages.dev/783
  • c0o6u46ngj.pages.dev/428
  • c0o6u46ngj.pages.dev/707
  • c0o6u46ngj.pages.dev/121
  • c0o6u46ngj.pages.dev/317
  • c0o6u46ngj.pages.dev/830
  • cerita sufi dalam kitab ihya ulumuddin